Banyak orang mengenal peninggalan candi-candi masa lampau. Namun, banyak juga dari mereka yang tidak mengenal asal usul sejarah dari tempat pemujaan mas lalu. Di beberapa keadaan bagi orang awam bentuk candi dan stupa seringkali sulit dibedakan termasuk penulis. Seperti halnya pada objek Stupa Sumberawan yang terletak di Desa Sumberawan Kecamatan Singosari, banyak orang yang mengenal objek ini sebagai candi bukan stupa. Padahal Sumberawan adalah stupa bukan candi. Keunikan atau ciri yang dapat dilihat dari bentuk stupa ataupun candi adalah candi merupakan suatu tatanan bangunan yang berundak terbuat dari Batu Andesit atau Batu Bata dan memiliki ruangan. Candi juga digunakan untuk perabuan atau pendarmaan raja. Sedangkan stupa adalah bangunan yang berasal dari Batu Andesit atau juga mungkin Batu Merah dan tidak memiliki ruangan.
Nah pada objek Sumberawan di Kecamatan Singosari adalah stupa. Sumberawan tidak memiliki ruangan dan memiliki payung diatasnya. Diyakini stupa ini merupakan salah satu objek penanda masuknya agama Budha pada kehidupan kerajaan Majapahit. Stupa ini merupakan replika dari satu stupa diborobudur. Setahu penulis, agama Budha yang masuk di Indonesia memiliki pusat keagamaan di Candi Borobudur sedangkan cabangnya atau tempat suci di tempat-tempat yang jauh dari Borobudur didirikan stupa (kalau dalam Islam mushola).
Menurut buku yang ditulis Pak Suwardono, Stupa sumberawan memiliki sejarah pendirian yang belum diketahui. Namun, menurut juru kunci stupa, stupa ini didirikan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Fungsi stupa Sumberawan adalah sarana untuk menyimpan potongan kuku dan rambut sang Budha dan nantinya para arhat dan para biksu.
Menjabarkan keberadaan Medan dan area stupa sumberawan berada sangatlah menarik. Stupa ini diyakini sabagai taman bidadari. Dengan mata air yang banyak ditemui disekitar stupa. Mata air tersebut dalam Budha dinamai air Amerta. Dalam buku catatan singkat stupa Sumberawan Pak Suwardono Amerta adalah air suci minuman para dewa yang barang siapa meminumnya maka dia terhindar dari kematian (penulis dah minum banyak nich berarti penulis hidup abadi di dunia dech hehehe).
Gambaran Konstruksi Stupa Sumberawan
Keberadaan stupa ini pada masa sekarang masih aktif difungsikan sebagai tempat persembahyangan pada hari Waisa dan tempat ritual pada hari-tertentu untuk kalangan kejawen. Keadaan dan situasi yang dekat dengan alam membuat lokasi ini diyakini mampu memberi kekuatan spiritual tersendiri dalam ketenangan alam. Jika berminat silakan berwisata ke Sumberawan dan direkomendasikan untuk mencoba meminum dan mandi air Amerta disana.
Suasana di Stupa Kompleks Sumberawan
0 comments:
Posting Komentar